Sabtu, 30 Oktober 2010

PostHeaderIcon FILSAFAT ILMU DI ZAMAN MODERN

FILSAFAT ILMU DI ZAMAN MODERN
AI SUTINI & NIDAR YUSUF


Filsafat Ilmu Dalam Pandangan Positivisme Logis
 Konsep yang paling mendasar dalam filsafat ilmu adalah empirisme, atau ketergantungan pada bukti. Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami dalam hidup kita. Berbagai hipotesis dikembangkan dan diuji melalui berbagai pengamatan dan eksperimental. Setelah pengamatan dan eksperimental diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, maka hal tersebut dianggap dan dapat digunakan sebagai bukti untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam.
Positivisme logis (empirisme logis, empirisme rasional, neo-positivisme) adalah sebuah filsafat yang berasal dari Lingkaran Wina pada tahun 1920-an. Positivisme logis berpendapat bahwa filsafat harus mengikuti rigoritas yang sama dengan sains. Filsafat harus dapat memberikan criteria yang ketat untuk menetapkan apakah sebuah pernyataan adalah benar, salah atau tidak memiliki arti sama sekali.
Tokoh-tokoh yang menganut paham positivisme logis antara lain : Moritz Schlick, Rudolf Carnap, Otto Neurath, dan A.J. Ayer. Karl Popper, meski awalnya tergabung dalam Lingkaran Wina yang salah satu kritikus utama terhadap pendekatan neo-positivisme.

PostHeaderIcon REALITAS DAN ANTI REALITAS


REALITAS  DAN ANTI REALITAS
PADLIA PARAKASI & SRI WULAN


A. PENDAHULUAN
            Suatu pengetahuan termasuk ilmu atau pengetahuan ilmiah apabila pengetahuan itu dan cara memperolehnya telah memenuhi syarat-syarat tertentu.  Bila syarat itu belum dipenuhi , maka suatu pengetahuan dapat digolongkan kedalam pengetahuan yang lain  bukan ilmu ,  walaupun juga tidak tergolong  bagian dalam filsafat.  Sebagai perumpamaan  secara spontan kita menganggap kadar kebenaran berkaitan dengan “truth fullness” dengan situasi empirik  tanpa  muatan moral sama sekali missal 2+3 = 5 , ataupun  dengan  righteousness berhubungan dengan moral  sebagai  contoh dengan membantu orang yang menderita/kesusahan.
            Pada umunya kalangan ilmiah  sependapat bahwa ada sifat-sifat yang merupakan syarat-syarat terpenting bagi suatu pengetahuan untuk dapat tergolong  ke dalam ilmu atau pengetahuan ilmiah. Syarat-syarat itu adalah dasar pembenaran , sifat sistematik dan sifat inter subjektif. Berkaitan dengan tugas yang kami peroleh, maka tulisan ini akan memfokuskan kepada  dasar pembenaran itu sendiri, baik bersifat independen , berkaitan dengan  ide,  ditelaah dalam kajian  empiris  dan ilmu pasti kemudian direfleksikan serta mengevaluasi filsafat atas data empiris hingga ditemukan ada tidaknya sebuah kebenaran  dan akhirnya kembali merefleksi filsafat atas ada tidaknya kebenaran itu sendiri.
Jumat, 29 Oktober 2010

PostHeaderIcon STATISTIK


BAB I
Pendahuluan


1.1  Model Probabilistik

Waktu yang diperlukan oleh mahasiswa untuk melakukan perjalanan dari rumah ke kampus dengan menggunakan kendaraan bermotor umumnya tergantung pada jarak dari rumah mereka ke kampus. Anggap Anda akan memodelkan waktu tempuh sebagai fungsi dari jarak. Apakah Anda dapat memastikan berapa lama waktu tempuh yang diperlukan oleh seorang mahasiswa jika diketahui jarak dari rumahnya ke kampus? Anda semua mungkin setuju bahwa jawabannya ’tidak’ karena ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi lama waktu tempuh, misalnya berapa banyak perempatan yang dilalui, berapa banyak kawasan macet yang dilalui, pukul berapa waktu perjalanan dilakukan, dan lain-lain.

PostHeaderIcon LOGIKA: DEDUKTIF DAN INDUKTIF

LOGIKA: DEDUKTIF DAN INDUKTIF
 KELOMPOK I : FAUZI & ABI MAS`UD

Sebagai pembuka wacana berikut ini disajikan anekdot:
“pada tahun 1432 M, terjadilah pertengkaran sengit dikalangan penganut agama tentang berapa jumlah gigi mulut seekor kuda. Selama 13 hari perdebatan itu berlangsung tanpa berhenti. Semua buku kuno dan kitab agama dikeluarkan, dan terjadilah pengkajian yang menarik dan melelahkan, yang belum pernah terjadi di daerah itu sebelumnya. Pada pagi hari ke-14, seorang pendeta muda dengan sikap hormat meminta ijin kepada seniornya untuk berbicara. Dan langsung yang membuat mereka yang bertengkar itu heran dan marah, ia memohon agar mereka mengambil keputusan dengan cara rendah dan asing. Ia meminta kepada mereka untuk membuka mulut kuda dan melihat ke dalamnya untuk mencari jawaban bagi persoalan mereka. Dengan perkataan anak muda ini mereka sangat terluka, dan mereka menjadi marah. Secara beramai-ramai mereka menerjang anak muda itu dan memukulinya, serta melemparkanya ke luar ruangan perdebatan. Karena, kata mereka, pasti setan telah menggoda anak muda yang berani itu untuk mengemukakan cara menemukan kebenaran yang tidak suci dan yang tak pernah terdengar sebelumnya, serta bertentangan dengan semua ajaran bapa-bapa pendeta. Sesudah berlangsung lagi beberapa hari lagi perdebatan itu. Secara bulat mereka menyatakan bahwa masalah tersebut merupakan misteri abadi, karena sangat kurangnya bukti-bukti sejarah dan keagamaan mengenai hal itu. Mereka pun menyuruh hal itu ditulis demikian.

Pendahuluan
Perkembangan dunia ilmu sangatlah dipengaruhi oleh perkembangan dalam dunia riset yang dilakukan secara berkelanjutan. Hanya dengan kegiatan penelitian, ilmu pengetahuan akan mengalami kemajuan. Dunia keilmuan dituntut untuk secara terus menerus melahirkan produk  riset bagi kehidupan ini.
Suatu penelitian pada hakekatnya dimulai dari hasrat rasa ingintahu manusia (sense of curiosity) terhadap berbagai hal yang ada dalam kehidupan ini. Rasa keingintahuan itu dinyatakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan maupun permasalahan-permasalahan yang memerlukan jawaban atau pemecahannya, sehingga akan diperoleh pengetahuan baru yang dianggap benar.
Pengetahuan baru yang benar tersebut merupakan pengetahuan yang dapat diterima oleh akal sehat dan berdasarkan fakta empirik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran (reasoning)2, dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah.

PostHeaderIcon Jadwal Kuliah, TA 2010-2011


Jadwal Kuliah
Pendidikan Anak Usia Dini
Tahun Akademik 2010-2011
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


  SELASA
08.00 - 10.15  Statistika II
                       Prof. Dr. H. Djaali
                       Prof. Dr. Maruf Akbar
13.00 - 15.15  Filsafat Ilmu Lanjutan
                       Prof. Dr. Martini Jamaris, M.Sc.Ed
15.30 - 17.45  Perkembangan Anak Usia Dini
                       Prof. Dr. Soegeng Santoso
                       Prof. Dr. Yufiarti

  RABU 
08.00 - 10.15  Pembelajaran Terpadu
                       Prof. Dr. Sabarti Akhadiah 
13.00 - 15.15  Metodologi Penelitian Lanjutan
                       Prof. Dr. H. Djaali
                       Dr. Kadir

Rabu, 27 Oktober 2010

PostHeaderIcon Mahasiswa PAUD UNJ 2010


7517 100768 | Abi Mas'ud
7517 100769 | Ai Sutini
7517 100770 | Aisyah
7517 100771 | Asep Saepudin
7517 100772 | Brigita Puridawaty
7517 100773 | Dasuki
7517 100774 | Dedi Supriyadi
7517 100775 | Fahrudin
7517 100776 | Fauzi
7517 100777 | Fidrayani
7517 100778 | Heni Mulyani
7517 100779 | Hisham Abd. Malik 
7517 100780 | Husain Ibrahim
7517 100781 | Isti Rusdiyani
7517 100783 | M. Usman
7517 100784 | Marwany
7517 100785 | Nehru Meha
7517 100786 | Nenny Mahyuddin
7517 100787 | Nidar Yusuf
7517 100788 | Padlia Parakasi
7517 100789 | Rika Sa'diyah
7517 100790 | Setiyo Utoyo
7517 100791 | Sondang Maria Jacqueline Silaen
7517 100792 | Sri Wulan
7517 100793 | Sriwatini
7517 100794 | Suharsiwi
7517 100795 | Yuliati Siantajani